Revitalisasi Kawasan Taman Balekambang Dalam Pengembangan Kota Solo Sebagai Kota Budaya

Authors

  • Sunyoto Sunyoto Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid Surakarta

Keywords:

Revitalisasi, kondisi fisik, strategi pengembangan

Abstract

Revitalisasi Taman Balekambang dalam pengembangan Kota Solo sebagai Kota Budaya, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Surakarta. Penelitian ini dilakukan guna menjawab sejauh mana kondisi fisik dan strategi pengembangan revitalisasi Taman Balekambang dalam pengembangan kota Solo sebagai kota budaya. Penulisan penelitian ini disajikan secara analisis deskriptif kualitatif untuk memperoleh gambaran berbagai informasi tentang kondisi fisik dan strategi pengembangan yang berhubungan dengan proses revitalisasi Taman Balekambang Surakarta. Penulis menggunakan analisis SWOT sebagai alat analisis pengumpulan data menggunakan studi observasi, wawancara, studi kepustakaan, dan studi dokumentasi. Dari pembahasan maka penulis menarik kesimpulan bahwa 1) Revitalisasi Taman Balekambang Surakarta sangat diperlukan demi kepentingan budaya, ekologi dan mengabadikan 2 ikon Taman Balekambang yaitu Partini Tuin dan Partinah Bosch sebagai kajian sejarah. 2) Kondisi fisik pada proses revitalisasi berjalan dengan lancar walaupun ada beberapa permasalahan mengenai pengelolaan sementara. 3) Strategi pengembangan Taman Balekambang adalah mengupayakan prioritas konservasi lingkungan, diikuti dengan pelestarian budaya melalui beberapa kegiatan, ditambah dengan fasilitas olah raga untuk pemerataan aktivitas wisatawan sehingga wisatawan mendapatkan banyak pengalaman bila berkunjung ke Taman Balekambang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

BAPPEDA Kota Surakarta. 2007. Final Report Revitalisai Taman Balekambang.

BAPPEDA Kota Surakarta. 2007. Re-Design Revitalisasi Taman Balekambang

Budiharjo. 1997. Arsitektur Sebagai Warisan Budaya. Bandung Heritage Society. Bandung

Burger DH. 1962. Sejarah Ekonomis Sosiologis Indonesia. Jakarta. Pradnya Paramitha.

Bungin Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surakarta. 2008. Solo Selayang Pandang.

Hari, Karyono. 1997. Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Http//Balinese-stakeholder.com

Http//Hukum-online.com

Janianton, Damanik & H.F. Weber. 2006. Perencanaan Ekowisata. Jogjakarta : Andi Offset.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 2003a. Ekowisata, Prinsip dan Kriteria.

Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. 2003b. Kajian Kebijakan Pariwisata Berkelanjutan.

Endar Sugiarto, Kusmayadi. 2000. Metodologi Penelitian di Bidang Kepariwisataan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Lindberg, Kreg & Donald Hawkins. 1995. Ekowisata: Petunjuk Untuk Perencana dan Pengelola. The Ecotourism Society, North Bennington: Vermont.

Oka, Yoeti. 1999. Ekowisata: Pariwisata Berwawasan Lingkungan Hidup. Jakarta: PT Pertja.

Oka, Yoeti. 2000. Ilmu Pariwisata, Sejarah, Perkembangan dan Prospeknya. Jakarta: PT Pertja.

Pendit, Nyoman S. 1999. Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdana. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

RG, Soekadijo.1996. Anatomi Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

RS, Damardjati. 1995. Istilah-Istilah Dunia Pariwisata. Jakarta: Pradnya Paramita.

W.E Soetomo. 1975. Potensi Wisata Budaya Jawa Tengah, Proyek Sasana Budaya. Jakarta. Depdikbud.

Published

2009-01-01

How to Cite

Sunyoto, S. (2009). Revitalisasi Kawasan Taman Balekambang Dalam Pengembangan Kota Solo Sebagai Kota Budaya. Jurnal Pariwisata Indonesia, 4(2), 41–53. Retrieved from http://jurnal.stpsahidsurakarta.ac.id/index.php/JPI/article/view/60

Most read articles by the same author(s)

1 2 > >>